top of page

Berjalan Kembali

Setelah dua bulan (yang terasa lama) saya menganggur di negeri orang, jauh dari teman dan kekasih. Kini saya mulai kembali bekerja lagi, dan tampaknya saya menemukan pekerjaan yang sangat cocok dengan saya.


Periode nganggur yang cukup lama sempat membuat saya jatuh dalam depresi yang cukup dalam, dorongan dari saudara dan beban ekspektasi orang tua terkadang bisa terasa sangat berat untuk dipikul seorang diri. Awalnya memang terasa menyenangkan, terbebas dari belengu 8-5, Senin sampai Jum'at. Tetapi setelah lewat masanya, kelam dan penyesalan mulai berdatangan pelan-pelan.


Saya sempat berada dalam periode dimana saya hanya makan sekali sehari, dan benar-benar tidak mengurus diri saya. Kuku semakin panjang, rambut berantakan, dan bau badan yang menempel karena tidak mandi berhari-hari. Seharian penuh saya mengurung diri di kamar, mencari lowongan pekerjaan melalui Indeed, Craiglist atau LinkedIn. Namun hasilnya tetaplah nihil.


Ada sih, beberapa perusahaan yang memanggil saya untuk interview, bahkan sampai meminta saya untuk melakukan trial day. Ujungnya hanya dua, antara mereka yang menolak saya, atau saya yang menolak mereka.


Tentunya saya menolak mereka bukan tanpa alasan atau karena saya hanya malas saja. Lokasi yang terlalu jauh (atau terlalu berbahaya), jadwal kerja yang tidak manusiawi dan tidak lazim (saya pernah dapat tawaran bekerja selama 50 jam perminggu!) dan terakhir tentunya karena bayaran/upah yang tidak cukup.


Setelah menolak dan ditolak oleh beberapa perusahaan, saya akhirnya mulai pasrah dan berjanji. Jika ada panggilan interview selanjutnya, tidak peduli pekerjaannya seperti apa, jam kerjanya bagaimana, atau bayarannya seberapa banyak, akan saya terima.


Untungnya, alam semesta berpihak pada saya kala itu.



Saya keterima dan sudah mulai bekerja sebagai Wholesale Warehouse Fulfillment & Organization Person atau bahasa prancisnya sih, kuli gudang.


Yeap! (Hampir) lulusan Sastra Inggris yang sempat bekerja menjadi guru Bahasa Inggris untuk sekolah dasar, lalu pindah ke US dan bekerja sebagai Crew Leader di sebuah toko coklat kini bekerja sebagai kuli gudang untuk perusahaan grosir mainan-mainan unik nan lucu yang umumnya bisa kalian temui di Daiso atau Miniso. Memang benar, alam semesta adalah komedian terbaik yang pernah ada.


Tetapi, walaupun title pekerjaan saya adalah kuli gudang. Tapi saya sangat merasa cocok berkerja di sini. Saya tidak perlu bertemu dengan customer, dan harus berbicara dengan orang asing yang berbeda-beda tiap menitnya, saya tidak harus mengejar target penjualan di akhir bulan, saya juga tidak perlu membuat makanan atau minuman dengan cepat sembari ditunggu oleh customer yang tidak sabar.


Pekerjaan saya sebenarnya sangat mudah, saya cukup perlu mencari barang yang di pesan di gudang kami yang besar, luas dan berantakan, dan kemudian mem-packing barang tersebut dengan rapi.


Obviously, tidak semudah itu. Gudangnya berantakan dan terkadang tidak terorganisir dengan rapi. Jadi untuk menemukan satu barang yang jarang di pesan rasanya bisa seperti menggali harta karun. Video singkat di bawah ini mungkin kurang lebih bisa menggambarkan ke kalian bagaimana pekerjaan saya sehari-hari.



Bekerja sebagai kuli gudang juga mewajibkan saya untuk angkat-angkat barang, tetapi toh isi barang yang akan saya angkat hanya berisi kardus-kardus pulpen atau boneka lucu yang mana sebenarnya tidak seringan kertas, tetapi untungnya tidak seberat barang furniture. Capek atau lelah di saat dimana saya harus memindahkan cukup banyak barang tentunya saya rasakan, tapi tidak pernah sampai burn-out dan menciderai saya.


Yang saya sangat sukai bekerja di sini adalah suasana gudangnya yang sangat chill, telat 10-15 menit? No problem. Ingin ambil break di saat sedang bekerja? Silahkan. Tidak ada target yang dikejar, dan customer yang harus dilayani merupakan sebuah kebebasan yang sangat menyenangkan!


Upah yang saya dapati juga lumayan, sama seperti saat saya bekerja di Kokak. Tetapi kini saya hanya bekerja dari jam 9-4 sore, tidak bekerja selama 40 jam per minggu merupakan sebuah anugrah untuk saya. Saya akhirnya bisa pulang di rumah sebelum hari mulai gelap.


Meskipun terkadang, suasana di gudang bisa cukup menyeramkan sih ...




27 views0 comments

Related Posts

See All

Comments


bottom of page