top of page

Hello San Francisco!

30 September 2021 adalah hari terakhir dimana saya menginjakan kaki di Indonesia.


Sudah lebih dari satu minggu saya tinggal di San Francisco, karena alasan keluarga dan finansial akhirnya saya dan keluarga memutuskan untuk pergi meninggalkan Indonesia dan memulai hidup baru di negeri paman Sam ini.


Rasanya menyebalkan sih, apalagi saya di Indonesia sudah memiliki pekerjaan tetap, kuliah sudah semester akhir, mempunyai teman yang sangat baik dan tentunya kekasih yang sangat mencintai saya. Tapi apa boleh buat? Toh, saya juga tidak bisa berbuat banyak dalam pengambilan keputusan di keluarga saya. Ketika kedua orang tua saya memutuskan untuk pindah, ya saya pun juga harus pindah.


Tetapi saya sudah membulatkan tekad ketika saya menginjakan kaki di kota baru ini, saya tinggal disini tidak untuk waktu yang lama. Saya hanya mencari uang dan uang untuk kemudian kembali ke Indonesia. Yah, walaupun tentunya jalannya masih panjang, berliku dan luar biasa berat sih ... Tetapi itu adalah misi saya. Toh juga, dinginnya cuaca di kota ini membuat saya tidak betah, sama sekali.


LDR dengan pasangan saya juga merupakan hal yang baru untuk kita berdua, ketika saya bangun tidur dia sudah siap siap untuk tidur, dan ketika dia bangun tidur disini hari sudah gelap. Aneh memang, tapi kami sudah terbiasa sekarang. Saya juga baru merasakan untuk pertama kalinya, jika merindukan seseorang itu ternyata bisa sesakit ini. Rasanya saya ingin cepat-cepat kembali ke Indonesia dan memeluk kekasih saya, tapi apa boleh buat, saya kesini dengan tujuan dan saya harus menuntaskan tujuan tersebut dulu sebelum kembali.



Saya belum menjelajahi banyak tempat di kota ini, toh memang saya juga introvert yang lebih senang diam di kamar sendiri, tetapi memang harus diakui US dan Indonesia sangatlah berbeda. Tetapi ada beberapa hal yang menjadi perbedaan mencolok antara kedua negara ini, yang pertama adalah jumlah homeless yang bertebaran di jalanan. Mungkin ini hanya terjadi di San Francisco, tetapi saya melihat cukup banyak homeless yang tidur di emperan jalan, jauh lebih banyak ketimbang di Indonesia.


Satu hal lainnya adalah, bau pesing! Saya sempat ke Fisherman Warf untuk menyaksikan Fleet Week dan ketika saya ingin menemukan tempat yang tepat untuk menyaksikan pesawat militer di udara, saya menemukan cukup banyak tempat yang bau pesing, padahal saya sudah menggunakan dua masker sekaligus.


Yah, itu lah cerita kehidupan saya selama kurang lebih seminggu di kota San Francisco. Saya sih tidak begitu peduli, toh saya tidak akan menetap disini selamanya, semoga saja saya dapat kerjaan dengan gaji yang bagus sehingga bisa pulang ke negeriku lebih cepat lagi.


Oh ya, mungkin satu hal yang saya suka dari tinggal di San Francisco adalah saya tidak perlu begadang untuk menyaksikan pertandingan sepak bola!

41 views0 comments

Related Posts

See All

Comments


bottom of page