top of page

Perhentian sejenak.

Perjalanan saya untuk mengumpulkan uang dan kembali ke Indonesia terhenti sejenak.



Selama 3 bulan belakangan ini, saya bekerja di salah satu toko coklat yang ada di San Francisco. Kokak Chocolates namanya. Sebuah toko coklat kecil yang dimiliki oleh seorang wanita tangguh dari Phillipines, Carol Gancia.


Di toko ini saya bekerja sebagai store member, yah sebut saja sebagai penjaga toko. Saya setiap weekdays selalu berurusan dengan pelanggan yang datang, membuat koleksi coklat (truffles) dan mengkemas kotak-kotak coklat untuk dikirim ke berbagai tempat. Sebenernya menyenangkan untuk bekerja di toko kecil ini, pekerjaan yang sama sekali bukanlah yang terburuk, tetapi sayangnya juga bukan yang terbaik.


Di toko kecil inilah perjalanan menabung saya dimulai, gaji pertama saya langsung saya transfer ke rekening kekasih saya dan kami berdua sama-sama membangun portofolio crypto yang semakin hari semakin menjajikan. Walaupun sempat terkoyak akibat market crash beberapa hari yang lalu, tapi jumlahnya sudah lebih banyak dari yang pernah kita pegang seumur hidup. Memang masih jauh dari angka tujuan yang ingin kami capai, tetapi yang terpenting sudah berjalan.


Dari toko kecil inilah saya belajar banyak hal. Saya yang sedari awal adalah seorang anti-sosial mulai mengerti dan belajar untuk menghadapi berbagai macam pelanggan yang ingin membeli coklat. Tak hanya itu, saya juga belajar membuat minuman-minuman coklat hangat yang rasanya enak. Shoutout untuk Misako yang selalu sabar dalam mengajari saya, Frankie karena dia selalu menemani saya selama di toko, dan tentunya Carol karena dia adalah bos saya, duh.




Teman kerja saya juga mengajarkan banyak hal kepada saya, tak hanya soal bagaimana menjual coklat-coklat kecil dan lucu ini kepada pelanggan, tetapi juga memberikan saya prespektif baru tentang kota dan negara yang saya tinggali sekarang. This country, suck!


Biaya sewa tempat tinggal yang mahal, cuaca yang dingin tak karuan, makanan yang tidak ada rasanya. Meh, saya benar-benar tidak betah tinggal disini. Ya saya tahu mungkin yang saya alami sekarang sebenarnya adalah impian untuk banyak orang, tapi percayalah. Ga sebagus itu kok.


Jika saya punya kesempatan untuk kembali ke Indonesia hari ini juga, saya ga perlu pikir dua kali sih. Satu-satunya alasan bagi saya untuk tetap tinggal disini hanyalah saya perlu menuntaskan tujuan saya datang kemari: mengumpulkan cukup uang untuk membeli rumah di Indonesia.


Ya, memang Indonesia bukanlah negara terbaik yang ada di dunia ini. Pemerintahnya sama sekali tidak becus dan beberapa rakyatnya juga kelewat bodoh. Tetapi, rumah tetaplah rumah. Yang saya tahu, disini bukanlah rumah saya dan saya ingin pulang.


Anyway, saya memutuskan untuk berhenti dan keluar dari Kokak Chocolates. Jarak tempuh yang harus saya jalani tiap hari untuk sampai ke toko terasa terlalu jauh, saya juga merasa sangat burn-out dan lelah sekali setiap kali saya pulang dari kerja. Sekarang saya mengganggur dan mencari pekerjaan yang lebih menyenangkan di tempat lain.


Di periode pause ini saya juga merasa sedikit lebih lega, saya bisa kembali berkomunikasi dengan kekasih saya lebih sering, saya juga jadi punya waktu luang untuk sekedar menonton atau bermain game favorit saya.

Ya, walaupun akhirnya saya jadi ga punya uang sih, hehe.

26 views0 comments

Related Posts

See All

Comments


bottom of page